Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Minal 'Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Berkumpul bersama anggota keluarga, sanak saudara dan para handai tauland memang menyenangkan. Sudah menjadi tradisi di dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri tiap tahunnya. Tentunya akan semakin mempererat tali silaturrahmi di dalam keluarga. Bercanda dan bersenda gurau bersama keluarga merupakan kebahagiaan yang tak bisa dibeli oleh apapun juga. Semua itu patut disyukuri karena tidak semua orang bisa menikmati kebahagiaan yang satu itu. Selagi kita masih bisa berkunjung ke rumah tetangga, sanak saudara dan family yang lain, maka laksanakan dengan penuh rasa syukur, karena hikmahnya akan kita rasakan juga di suatu kelak nanti. Bertemu dengan teman-teman lama dan sahabat yang dirindukan tentukan juga akan menambah kegembiraan lagi di suasana lebaran ini. Akan semakin banyak cerita menarik dari teman-teman dan sahabat memberikan kesejukan dan semangat baru di dalam menjalani segala aktifitas kita sehari-hari.
Hanya saja bagaimana jikalau diantara teman-teman kita tidak dapat berkumpul dengan keluarga? Atau memang tidak memiliki keluarga? Mungkin karena banyak hal sehingga mereka tidak dapat bercengkerama bersama saudara dan sanak family mereka. Benar-benar merupakan suatu keberuntungan bagi kita yang bisa berkumpul bersama keluarga.
Hanya saja untuk lebaran ini mungkin tidak semeriah tahun lalu. Pulang kampung kemaren, Hari raya-ku agak berbeda dengan yang lain. Jika yang lain jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008, di kelurahanku malah mendahului, Selasa 30 September 2008. Karena perbedaan inilah sehingga suasana di kampungku tidak begitu ramai. Mungkin karena perbedaan ini juga sehingga ada beberapa anggota keluarga yang pada akhirnya tidak bisa ketemu sampai akhirnya aku harus kembali ke kota Surabaya. Ingin dapat menikmati makan ketupat lebaran bersama keluarga, tetapi ternyata nggak bisa karena ketupat biasanya di buat pada Hari ke-7. Tetapi tetap tak mengurangi nikmatnya bersilaturrahmi bersama keluarga.
Berkumpul bersama anggota keluarga, sanak saudara dan para handai tauland memang menyenangkan. Sudah menjadi tradisi di dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri tiap tahunnya. Tentunya akan semakin mempererat tali silaturrahmi di dalam keluarga. Bercanda dan bersenda gurau bersama keluarga merupakan kebahagiaan yang tak bisa dibeli oleh apapun juga. Semua itu patut disyukuri karena tidak semua orang bisa menikmati kebahagiaan yang satu itu. Selagi kita masih bisa berkunjung ke rumah tetangga, sanak saudara dan family yang lain, maka laksanakan dengan penuh rasa syukur, karena hikmahnya akan kita rasakan juga di suatu kelak nanti. Bertemu dengan teman-teman lama dan sahabat yang dirindukan tentukan juga akan menambah kegembiraan lagi di suasana lebaran ini. Akan semakin banyak cerita menarik dari teman-teman dan sahabat memberikan kesejukan dan semangat baru di dalam menjalani segala aktifitas kita sehari-hari.
Hanya saja bagaimana jikalau diantara teman-teman kita tidak dapat berkumpul dengan keluarga? Atau memang tidak memiliki keluarga? Mungkin karena banyak hal sehingga mereka tidak dapat bercengkerama bersama saudara dan sanak family mereka. Benar-benar merupakan suatu keberuntungan bagi kita yang bisa berkumpul bersama keluarga.
Hanya saja untuk lebaran ini mungkin tidak semeriah tahun lalu. Pulang kampung kemaren, Hari raya-ku agak berbeda dengan yang lain. Jika yang lain jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008, di kelurahanku malah mendahului, Selasa 30 September 2008. Karena perbedaan inilah sehingga suasana di kampungku tidak begitu ramai. Mungkin karena perbedaan ini juga sehingga ada beberapa anggota keluarga yang pada akhirnya tidak bisa ketemu sampai akhirnya aku harus kembali ke kota Surabaya. Ingin dapat menikmati makan ketupat lebaran bersama keluarga, tetapi ternyata nggak bisa karena ketupat biasanya di buat pada Hari ke-7. Tetapi tetap tak mengurangi nikmatnya bersilaturrahmi bersama keluarga.
Ada perubahan yang terjadi selama berkumpul dan bercengkerama bersama kawan dan keluarga, dari pada lebaran tahun sebelumnya? Pastinya ada. Beda tahun, bertambah usia, bertambah kawan dan teman, bertambah relasi bisnis, mungkin juga yang dulu masih sendiri, sekarang sudah memiliki pasangan hidup. Atau mungkin banyak cerita lain yang mewarnai.
Bagaimana ya dengan cerita teman-teman yang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar